Jaklamer Kasus penganiayaan di DAYCARE Kembali Terulang kini di Pekan Baru Riau, Video viral penganiayaan tersebut kini beredar luas dan mengundang banyak perhatian publik.
Dalam video terlihat jelas seorang anak di masukan kedalam baby chair yang bukan untuk usianya, Perilaku kejam tersebut membuat sang anak kesulitan bergerak seperti di kerangkeng.
Keterangan Orang Tua Korban DAYCARE
Menurut keterengan orang tua korban, anaknya di isolasi kedalam ruangan bayi bukan itu saja menurut laporang anaknya juga tidak di beri makan dan minum seharian.
Mirisnya orang tua korban tidak mengetahui sama sekali anaknya di perlakukan dengan kejam selama di DAYCARE dan baru mengetahui dari petugas DAYCARE lain yang bekerja di tempat lain.
Sebelumnya Orang tua korban pernah mencurigai karena ada luka lebam dari anaknya, namun hal ini tidak mencukupi bukti dari kecurigaannya.
Semuanya terungkap ketika Video anaknya memang di perlakukan kejam dari video salah satu karyawan yang memberikan video rekaman.
Polisi Ambil Tindakan Cepat untuk Tutup Tempat Daycare
Tempat daycare yang berada di jl. kaharudin nasution kecamatan marpoyan kini sepi dari pengunjung Setelah kasus dugaan penganiayaan Anak tersebut beredar luas di sosial media.
Mendapatkan perlakuan yang tak seharusnya, kini korban F yang dianiaya tersebut mengalami trauma yang cukup mendalam.
Berdasarkan hasil pemerikasaan Trauma tersebut butuh waktu yang cukup lama dan membutuhkan bantuan dari orang tua dan lingkungan.
Walau kejadian tersebut sudah 2 bulan berlalu trauma yang di alami gadis yang kita sebut dengan inisial F masih dirasakan. dimana bila melewati earlystepsdaycare bersama ibunya dia masih selalu menangis.
Orang Tua Korban Berharap Pelaku Mendapatkan Hukum yang Setimpal
Ketika kasus ini di ketahui orang tua korban sudah melaporkan ke pihak kepolisian dan berharap pihak yang menangani kasus ini bisa dengan adil memberikan hukuman.
Sebagai orang tua korban berharap hukuman yang setimpal dapat di berikan kepada pelaku yang sudah menganiayaya anaknya sampai menyebabkan trauma yang mendalam.
krena menurutnya bukan hanya anaknya saja yang menjadi korban, tetapi juga ada banyak anak yang menjadi korban melalui bukti instagram yang di sharing keluarga korban.