Jakarta Dikejutkan oleh Kasus Penculikan Sadis Kepala Cabang Bank BUMN
Jakarta lagi-lagi digegerkan oleh sebuah kasus kriminal yang bikin bulu kuduk merinding. Seorang kepala cabang pembantu Bank BUMN bernama Ilham Pradita mendadak hilang pada Rabu, 20 Agustus 2025, dan sehari setelahnya ditemukan dalam keadaan mengenaskan di sebuah persawahan di Bekasi. Bukan cuma sekadar penculikan, kasus ini berubah jadi pembunuhan sadis yang menggemparkan publik.
Kenapa dibilang menggemparkan? Karena korban ternyata seorang pejabat bank yang punya posisi penting, dan para pelakunya pun ternyata sudah menyiapkan rencana matang. Bahkan, aksi ini sempat terekam kamera CCTV dan tersebar di media sosial. Netizen langsung heboh, polisi bergerak cepat, dan akhirnya empat pelaku berhasil diringkus.
Di artikel ini, gue bakal bahas panjang lebar soal kasus ini. Mulai dari kronologi penculikan, rekaman CCTV yang bikin publik kaget, penangkapan para pelaku, sampai spekulasi motif yang masih jadi tanda tanya besar.
Kronologi Penculikan yang Terekam Kamera
Detik-Detik Penyergapan di Parkiran

Ceritanya berawal di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pada hari itu, Ilham baru aja selesai meeting dengan rekan kerjanya. Dia jalan santai menuju mobilnya, pakai baju batik cokelat dipadu celana krem. Tampaknya, hari itu dia nggak ada firasat buruk sedikitpun.
Namun, tanpa disadari, ada sebuah mobil putih yang sudah parkir di sebelah kendaraannya. Di dalam mobil itu, empat pelaku sudah menunggu dengan wajah penuh rencana jahat. Begitu Ilham buka pintu mobil, “byuur!”, dia langsung disergap.
Ilham sempat berusaha melawan. Tapi apalah daya, jumlah mereka empat orang. Korban akhirnya dipaksa masuk ke dalam mobil pelaku, lalu dibawa kabur. Saksi mata sempat melihat gerak-gerik mencurigakan, tapi saat mendekat, mobil pelaku keburu tancap gas meninggalkan lokasi.
Korban Ditemukan di Bekasi
Keesokan paginya, Kamis 21 Agustus 2025 sekitar pukul 05.30 WIB, warga Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Bekasi, dibuat heboh. Di tengah persawahan, ditemukan sosok pria dengan kondisi tragis: tangan terikat lakban, kepala ditutup plastik hitam, dan tubuhnya penuh luka.
Polisi kemudian mengidentifikasi mayat tersebut. Ternyata benar, itu adalah Ilham Pradita, kepala cabang pembantu Bank BUMN yang sehari sebelumnya hilang.
Sontak berita ini langsung jadi headline di mana-mana. Dari TV nasional sampai media lokal, semua membicarakan soal kasus penculikan plus pembunuhan yang terbilang sadis ini.
Polisi Bergerak Cepat
Konfirmasi dari Polda Metro Jaya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Adrian Indradi, langsung buka suara. Dia membenarkan rekaman CCTV yang beredar di jagat maya memang memperlihatkan aksi penculikan tersebut.
Menurutnya, tim khusus dari Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya sudah diturunkan untuk memburu para pelaku. Polisi bergerak cepat, karena kasus ini menyangkut nyawa pejabat bank serta sudah bikin resah publik.
Empat Pelaku Diringkus

Tak butuh waktu lama, polisi akhirnya berhasil menangkap empat orang pelaku yang diduga terlibat langsung dalam penculikan ini. Mereka berinisial AT, RS, RAH, dan RW.
- AT, RS, dan RAH ditangkap di Jakarta Pusat, tepatnya di sebuah rumah di Jalan Johar.
- RW ditangkap di Nusa Tenggara Timur (NTT), saat baru mendarat di bandara. Polisi mencium niat RW untuk kabur jauh-jauh, tapi langkahnya keburu dihentikan.
Kasubdit Resmob, AKBP Resardi Marasbesi, menegaskan bahwa mereka adalah pelaku penculikan yang terekam kamera CCTV.
“Keempatnya sudah mengakui peran mereka dalam membawa korban dari parkiran supermarket di kawasan Pasar Rebo,” ujar Resardi.
Misteri Motif yang Masih Gelap
Disuruh Seseorang?
Sampai artikel ini ditulis, polisi masih belum mengumumkan motif jelas di balik penculikan yang berujung maut ini. Namun, ada satu hal menarik. Dari hasil interogasi awal, pelaku mengaku bahwa mereka disuruh oleh seseorang.
Jadi, bisa jadi kasus ini bukan sekadar kriminal biasa, melainkan ada dalang besar di balik layar. Pertanyaannya, siapa yang berani menyuruh penculikan seorang pejabat bank? Apakah terkait masalah internal bank, utang piutang, atau konflik pribadi?
Dugaan Motif Ekonomi
Melihat korban adalah seorang kepala cabang bank, banyak pihak menduga ini terkait urusan uang. Bukan hal baru kalau pejabat bank sering terlibat masalah pinjaman, kredit, atau proyek besar. Bisa jadi ada orang yang merasa dirugikan lalu memutuskan melakukan aksi nekat.
Namun, polisi belum memastikan. Semuanya masih dalam tahap penyelidikan.
Reaksi Publik: Antara Takut dan Marah
Kasus ini bikin masyarakat heboh luar biasa. Banyak yang merasa tidak aman lagi, bahkan ketika berada di tempat umum seperti parkiran supermarket.
Di media sosial, warganet ramai-ramai mengutuk aksi ini. Banyak yang mendesak polisi untuk segera mengungkap siapa dalang sebenarnya. Ada juga yang heran, kok bisa ada orang seberani itu melakukan penculikan di area ramai.
Seorang warga sekitar lokasi penemuan mayat berkata:
“Kami kaget sekali, biasanya sawah ini sepi. Tiba-tiba ada mayat dengan kondisi seperti itu. Ngeri,” ungkap warga yang enggan disebut namanya.
Polisi Masih Kejar Dalang Utama
Penculikan dan Pembunuhan Jadi Dua Kasus Berbeda
Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini terbagi jadi dua: penculikan dan pembunuhan. Meskipun korban tewas, polisi meyakini ada pihak berbeda yang berperan di balik eksekusi.
Artinya, empat orang yang sudah ditangkap mungkin hanya pelaksana lapangan. Sementara dalangnya, yang memerintahkan penculikan, masih buron.
Tim Khusus Diterjunkan
Tim khusus dari Polda Metro Jaya saat ini terus bergerak. Mereka mendalami jejak komunikasi pelaku, aliran dana, dan kemungkinan keterlibatan pihak lain. Polisi juga mengumpulkan bukti dari CCTV, ponsel pelaku, hingga keterangan saksi.
Dampak Besar Dari Dunia Perbankan hingga Masyarakat Umum
Dunia Perbankan Ikut Terguncang
Sebagai pejabat bank, Ilham punya posisi strategis. Kabar penculikan dan pembunuhan dirinya tentu bikin heboh dunia perbankan. Banyak yang khawatir kasus ini bisa terkait urusan internal bank. Bahkan, ada spekulasi kalau korban sedang menangani kasus keuangan tertentu.
Ketakutan di Masyarakat
Di sisi lain, masyarakat jadi makin waspada. Banyak orang sekarang merasa nggak aman lagi kalau harus keluar malam atau parkir di tempat sepi. Kasus ini jadi pengingat bahwa kejahatan bisa terjadi di mana aja, bahkan di tempat umum yang ramai.
Kasus Besar yang Belum Selesai
Kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradita jelas bukan kasus kecil. Polisi sudah berhasil menangkap empat pelaku, tapi misteri besar masih menggantung: siapa dalang yang menyuruh penculikan ini?
Publik menunggu jawaban, keluarga korban menuntut keadilan, dan dunia perbankan berharap kasus ini cepat terungkap. Karena semakin lama misteri ini dibiarkan, semakin banyak spekulasi yang beredar.
“Masyarakat berharap polisi tidak hanya berhenti di pelaku lapangan, tapi bisa membongkar siapa otak di balik penculikan sadis ini,” ujar salah satu pengamat kriminal.
Akhirnya, satu hal yang bisa kita ambil pelajaran dari kasus ini adalah: waspada selalu di mana pun berada. Karena kejahatan bisa datang tiba-tiba, bahkan ketika kita merasa sedang aman-aman aja.