Kecelakaan Beruntun yang Menggemparkan Jakarta Timur
Pulomas, Jakarta Timur, mendadak jadi sorotan netizen sejak pagi buta, setelah sebuah truk kontainer secara brutal menyeruduk 14 kendaraan yang sedang berhenti manis di lampu merah. Kejadian ini bukan sekadar insiden lalu lintas biasa, tapi sudah masuk kategori chaos jalanan.
“Sudah ngerem, tapi nggak bisa. Rem-nya blong total.”
— Pengakuan sopir truk kontainer saat diamankan pihak kepolisian.
Yap, lo nggak salah baca. Truk segede gaban itu meluncur kayak peluru dan nabrak segala yang ada di depannya. Total ada 9 mobil dan 5 motor yang jadi korban. Satu orang bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena luka serius.
Detik-Detik Kecelakaan Maut di Perempatan Pulomas
Truk Melaju Tanpa Kendali, Lalu… BRUAAAK!
Menurut saksi dan rekaman CCTV yang tersebar di media sosial, truk kontainer terlihat meluncur dari kejauhan dengan kecepatan tinggi. Beberapa kendaraan sempat menyadari ada yang nggak beres dan mencoba menghindar. Tapi sayang, nggak semua seberuntung itu.
Ketika sampai di lampu merah Pulomas, truk tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda pengereman. Langsung diseruduk lah semua kendaraan di depannya. Mobil ringsek, motor terpelanting, dan suara benturan terdengar kayak film aksi di bioskop.
“Saya lihat dari kaca spion, truk gede banget ngebut. Pas saya mau geser, BRAK! Saya mental,” ujar seorang pengendara motor yang selamat dengan luka ringan.
Kronologi Versi Polisi
AKP Gede OK dari Satlantas Pulogadung bilang, dugaan sementara adalah rem blong. Sopir truk sudah diamankan dan langsung digelandang ke kantor polisi buat dimintai keterangan lebih lanjut.
“Sudah dilakukan pemeriksaan awal. Sopir mengatakan rem sudah diinjak, tapi truk nggak mau berhenti. Kita dalami lebih lanjut,” jelas AKP Gede OK di lokasi kejadian.
14 Kendaraan Hancur, 1 Orang Terluka Parah
Dari data di lapangan, jumlah kendaraan yang terdampak yaitu:
Jenis Kendaraan | Jumlah |
---|---|
Truk Kontainer | 1 |
Mobil | 9 |
Motor | 5 |
Korban Luka | 1 |
Yang paling parah adalah salah satu pengendara motor yang terjepit antara mobil dan badan truk. Korban langsung dilarikan ke RS Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan saat ini dalam penanganan medis.
Rem Blong, Bahaya Besar yang Sering Diremehkan
Penyebab Rem Blong
Rem blong adalah kondisi di mana sistem pengereman kendaraan tidak bisa bekerja dengan baik, entah karena minyak rem habis, kampas aus, atau sistem hidrolik gagal total. Dalam kasus truk, beban berat plus perawatan yang buruk bisa jadi kombinasi maut.
Faktor Lain yang Mungkin Berkontribusi
Meski rem blong disebut sebagai penyebab utama, ada beberapa faktor lain yang sedang diselidiki:
- Kelelahan sopir: Banyak sopir truk kerja sampai belasan jam tanpa istirahat cukup.
- Overload muatan: Beban truk yang terlalu berat bisa bikin rem cepat aus.
- Perawatan kendaraan buruk: Sering banget truk jalan tanpa dicek rutin.
- Kondisi jalan: Meski Pulomas bukan jalur ekstrem, jalanan kota juga bisa memicu bahaya kalau sistem kendaraan nggak sehat.
“Rem blong bisa dicegah. Tapi sayangnya, banyak perusahaan transportasi yang abai dengan perawatan kendaraan,” ungkap Dimas, pengamat transportasi dari UGM.
Respons Cepat Polisi & Warga: Aksi di TKP
Polisi Langsung Bertindak
Polsek Pulogadung langsung mengamankan sopir dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Lalu lintas sempat lumpuh total selama dua jam lebih.
“Sopir sudah kita amankan. Saat ini dalam pemeriksaan intensif,” ujar petugas.
Mobil derek dikerahkan buat evakuasi kendaraan yang rusak parah. Tim medis juga langsung mengevakuasi korban luka dan melakukan pengecekan terhadap semua pengemudi yang terlibat.
Warga Sekitar Jadi Relawan Dadakan
Yang bikin salut, warga Pulomas langsung turun tangan bantu evakuasi korban. Beberapa di antaranya bahkan sempat rekam video dan membagikan ke media sosial, yang langsung viral.
“Saya bantu angkat motor yang ketimpa. Kita nggak bisa diem aja lihat korban luka,” kata warga bernama Riki, yang bantu evakuasi korban motor.
Media Sosial Heboh, Warganet Ramai Komentar
Begitu kejadian ini viral di TikTok dan Instagram, ribuan netizen langsung berkomentar.
Komentar netizen:
- “Itu truk kok bisa lewat dalam kota sih?”
- “Setiap hari makin ngeri aja Jakarta. Mau berhenti di lampu merah aja was-was.”
- “Sopirnya pasti stres berat, tapi tetep harus tanggung jawab dong.”
Hashtag #TrukRemBlong, #PulomasTabrakan, dan #RemBlong kembali trending di Twitter X.
Perlunya Regulasi Baru soal Truk di Jalur Kota?
Kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Dalam lima tahun terakhir, insiden serupa sudah berkali-kali merenggut nyawa dan menyebabkan kerugian materiil besar.
Wacana Jam Khusus untuk Truk Berat
Beberapa waktu lalu, Dinas Perhubungan DKI pernah mengusulkan supaya truk kontainer hanya boleh masuk kota setelah jam 10 malam. Tapi kebijakan itu sering dilanggar, atau malah nggak ditegakkan.
“Kami sudah punya aturan, tapi pengawasannya kurang. Perlu penegakan hukum yang lebih tegas,” ucap salah satu pejabat Dishub saat diwawancarai media.
Harus Ada Pemeriksaan Rem Rutin
Setiap kendaraan niaga, khususnya truk dan bus, idealnya wajib melewati uji rem sebelum diizinkan masuk kota. Tapi lagi-lagi, realitanya beda jauh dari teori.
“Cek rem itu wajib, sama seperti kita cek tekanan darah. Tapi banyak supir truk yang nggak ngerti pentingnya itu,” ujar Ketua Organisasi Pengemudi Truk Indonesia.
Korban Masih Dirawat, Sopir Terancam Pasal Berlapis
Pasal yang Mengancam Sopir
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, sopir truk bisa dijerat pasal 311 tentang kelalaian yang menyebabkan kecelakaan.
Jika terbukti lalai dan menyebabkan korban luka berat, bisa dihukum 6 tahun penjara dan/atau denda hingga Rp12 juta.
“Tergantung hasil penyelidikan. Kalau memang karena kelalaian perawatan, bisa kena pasal berat,” ungkap pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia.
Status Korban Masih Dalam Pengawasan Medis
Sementara itu, korban yang terluka masih dirawat intensif di RS Cempaka Putih. Pihak keluarga belum bersedia diwawancara, namun menyampaikan lewat media bahwa kondisi korban mulai membaik.
Jalan Raya Bukan Tempat Uji Nyali
Kejadian truk kontainer nabrak 14 kendaraan di Pulomas adalah pengingat keras bahwa keselamatan di jalan bukan sekadar urusan rem atau lampu merah, tapi juga soal tanggung jawab semua pihak — sopir, pemilik kendaraan, bahkan pemerintah.
Kita nggak bisa cuma bilang “naas” atau “musibah” setiap kali ada rem blong. Harus ada evaluasi menyeluruh. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak.
“Kalau lo naik truk, atau lo yang nyetir, inget… lo bawa nyawa orang lain juga di jalanan.”
— Penutup dari salah satu netizen yang viral di TikTok.
Ditulis oleh:
Redaksi Jaklamer.com
Berita kriminal, kecelakaan, dan analisis hukum terbaru.